Soul in A Box

Kesehatan Tetap Terjaga Meski Bekerja Bagai Kuda, Soul in A Box Aja!

“Kurela pergi pagi pulang pagi, hanya untuk mengais rezeki, doakan saja aku pergi, semoga pulang dompetku terisi.” Lagu Pergi Pagi Pulang Pagi dari Armada sepertinya tepat untuk kamu yang saat ini sedang bekerja keras. Apalagi yang bekerja demi menggapai mimpinya seperti melamar si dia mungkin. Ups.

Kerja keras tentu sangat diperbolehkan. Bahkan harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan. Namun jangan sampai berlebihan ya atau istilahnya bekerja bagai kuda. Ingatlah bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk kerja berlebihan. Jika terlalu sering melakukannya, dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kondisi kesehatan. Tubuh kita juga punya batasannya lho.

Sebagai pekerja sudah seharusnya kamu peduli dengan kesehatan. Karena kalau sampai jatuh sakit ujung-ujungnya akan berdampak pada pekerjaan kamu juga, bukan? Selain itu percuma kan sudah capek-capek kerja agar mendapatkan uang, eh uangnya malah habis digunakan untuk biaya pengobatan. Belum lagi dampak buruk lainnya.

Nah salah satu yang seringkali diabaikan para pekerja padahal berdampak besar terhadap kesehatan adalah makanan. Bayangkan saja ketika tubuh memerlukan energi untuk bekerja, tetapi makanan yang masuk justru tidak mencukupi bahkan cenderung tidak sehat. Semakin parah jika kebiasaan ini kamu lakukan terus menerus. Cepat atau lambat hal ini akan membuat kondisi kesehatan terganggu.

Misalnya karena tuntutan pekerjaan yang banyak, tak sedikit yang akhirnya melewatkan jam makan saat di kantor. Atau kalaupun sempat, makanan yang dipilih malah sembarangan. Tidak lagi memperhatikan kesehatan atau kandungan gizi pada makanan tersebut. Yang penting bisa makan, mungkin begitu pikirnya.

Seorang pekerja padahal harus mendapatkan asupan makanan yang cukup dan sehat agar bisa produktif. Namun karena ketidaktahuan atau lagi-lagi karena kesibukan, akhirnya urusan makanan sering luput dari perhatian.

Wahai Makanan Cepat Saji, Datanglah Kemari!

Pekerja kantoran terbiasa menkonsumsi makanan cepat saji (sumber: pexels.com)

Makanan cepat saji akhirnya menjadi menu favorit khususnya bagi para pekerja kantoran. Sifatnya yang praktis dan mudah didapat membuat makanan cepat saji menjadi pilihan utama. Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hasil survei yang dilakukan Qraved kepada 13,890 koresponden di Jakarta. Hasilnya ditemukan 62% koresponden mengaku mengonsumsi junk food karena praktis dan mudah mendapatkannya. Kemudian 19% mengaku menyantap junk food karena rasanya yang enak dan sebanyak 18% karena kesibukan kerja (medcom.id, 2016).

Penelitian di luar negeri juga pernah dilakukan oleh perusahaan Asuransi Aviva. Dalam laporan Pemeriksaan Kesehatan di Inggris itu, salah satu hasilnya menyebutkan bahwa makanan cepat saji banyak disukai pekerja kantoran. Setidaknya mereka memesan lebih dari dua kali lipat jumlah makanan yang dibawa pulang per bulan dari mereka yang tidak bekerja (liputan6.com, 2018).

Bahaya Tersembunyi di Balik Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji memiliki dampak buruk terhadap kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan (sumber: pexels.com)

Makanan cepat saji memang menggiurkan bagi banyak orang. Namun di balik kenikmatan itu ternyata mengandung bahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara terus-terusan. Beberapa penyakit yang bisa muncul yaitu diabetes, gangguan sistem pencernaan, kelelahan dan kelemahan, depresi, fluktuasi kadar gula dalam darah, mempengaruhi fungsi otak, peningkatan resiko penyakit jantung, peningkatan resiko gangguan ginjal, merusak hati, peningkatan resiko kanker, dan masalah pada kulit dan tulang (dinkes.jogjaprov.go.id, 2017). Bukan main, kan?

Kebanyakan makanan cepat saji mengandung kalori, gula, dan garam yang tinggi. Nah menurut Stephen J. Onufrak, seorang peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang memimpin sebuah studi menyoroti bagaimana makanan di tempat kerja seringkali tinggi kalori, biji-biji olahan, gula tambahan, dan garam. Pola makan seperti ini bisa meningkatkan penyakit tidak menular di masa mendatang (suara.com, 2019).

Selain itu, beberapa restoran siap saji bahkan menggunakan minyak sayur yang mengandung banyak minyak trans atau lemak jenuh untuk menggoreng makanannya. Padahal minyak tersebut tidak baik untuk tubuh karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke (alodokter.com, 2022).

Terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji juga dapat berpengaruh terhadap kualitas kerja. Dengan sering mengkonsumsi junk food yang rendah nutrisi akan membuat otak kesulitan memproduksi serotonin-hormon yang memicu perasaan nyaman dan senang-sehingga menyebabkan seseorang gampang stress. Selain itu junk food memiliki kadar lemak dan gula yang tinggi. Hal ini membuat insulin meningkat sehingga otot, lemak, dan sel otak tak maksimal merespon hormon insulin. Kondisi inilah pada akhirnya membatasi kemampuan berpikir serta mengingat (tirto.id, 2022).

Ancaman kesehatan mengintai pekerja kantoran (sumber: pexels.com)

Ancaman kesehatan karena pola makan yang buruk adalah nyata dan serius. Sebuah penelitian pada 2010 menunjukkan bahwa orang yang bekerja lebih dari 10 jam sehari memiliki risiko 60% lebih besar menderita penyakit kardiovaskuler. Pemicu utamanya adalah stress dan pola makan yang buruk. Oleh karena itu disarankan mengelola stress dengan baik dan mengkonsumsi makanan yang sehat seperti ikan, daging tanpa lemak, sayur, dan buah-buahan.

Riset lain juga menunjukkan bahwa orang yang bekerja selama 10 tahun dan menghabiskan sebagian waktunya di meja kerja memiliki kemungkinan menderita kanker usus besar 44%. Untuk mencegah risiko ini adalah dengan tidak duduk seharian di tempat kerja serta mengkonsumsi sayuran hijau seperti brokoli yang bagus bagi usus (ekrut.com, 2021).

Jadi bagaimana, masih mau mengabaikan urusan makanan ketika di kantor?

“Tell me what you eat and I will tell you what you are” (Anthelme Brillat Savarin).

Soul in A Box Punya Solusi

Tampilan Website Soul in A Box
Soul in A Box: Katering Halal, Higienis, dan Variatif (sumber: soulinabox.co.id)

Mengubah kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan bagi para pekerja kantoran. Beberapa alternatif sebenarnya sudah tersedia seperti membeli makanan yang lebih sehat atau membawa bekal dari rumah. Namun bagi sebagian orang cara ini masih sulit dilakukan.

Beruntunglah sekarang ada Soul in A Box sebagai katering makanan di Jakarta yang menghadirkan makanan enak, berkualitas, dan terlengkap.Tersedia pula berbagai paket yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.

Nah salah satunya yang cocok untuk pekerja kantoran seperti kamu adalah Nasi Box. Paket Nasi Box ini terdiri dari dua paket, yaitu Paket Personal dan Paket Corporate. Paket Personal cocok untuk kamu atau teman-teman kamu di kantor. Paket ini terdiri dari berbagai jenis karbo, protein yang bervariasi dan juga sayuran segar yang siap memenuhi kebutuhan harian kamu selama bekerja. Tenang aja, tidak ada minimum order kok dan juga ada subsidi ongkir untuk ke beberapa wilayah di Jakarta. Kamu cukup menunggu saja di kantor, makanan sehat dari Soul in A Box akan segera meluncur.

Adapun Paket Corporate bisa kamu ambil kalau misalnya kantor kamu punya acara atau menyediakan makan siang untuk karyawannya. Tersedia Paket Regular, Paket Premium, dan Paket Deluxe dengan harga mulai dari Rp30.000 saja per pax. Suka pilih deh pokoknya.

Paket Nasi Box Personal (sumber: soulinabox.co.id)

Sebagai penyedia catering terlengkap, Soul in A Box juga menyediakan berbagai macam paket lainnya, seperti Paket Sehat yang terdiri dari Paket Diet dan Paket Isoman. Ada juga catering untuk berbagai macam kegiatan berupa snack, tumpeng mini, prasmanan, dan hampers.

Informasi lebih lengkap bisa kamu cek di website resminya di soulinabox.co.id. atau melalui instagram di @soulinabox.

Alasan Memilih Soul in A Box

PT. Jiwa Tekno Kultura (Soul in A Box) telah hadir di Jakarta sejak 2017. Hingga saat ini mereka mampu melayani hingga 3000 porsi tiap harinya. Sudah banyak perusahaan besar dan ternama di Indonesia yang mempercayakan catering makanan dengan Soul in A Box (soulinabox.co.id).

Soul in A Box
Beberapa klien Soul in A Box (sumber: soulinabox.co.id)

Soul in A Box didukung oleh chef handal yang menguasai menu Nusantara, Oriental, Jepang, hingga Western. Tersedia menu makanan yang bervariatif setiap harinya sehingga membuat kamu tidak akan bosan.

Soul in A Box telah didukung oleh Sertifikat Halal MUI, sertifikat ISO 22000, sertifikat Laik Higienis Sanitasi, dan CHSE. Hal ini menjadikan Soul in a Box adalah katering andalan yang menjadi pilihan tepat di berbagai suasana.

Sekadar diketahui, Sertifikat Halal MUI adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam. Sertifikasi ini dilakukan untuk memberikan kepastian status kehalalan sehingga dapat menenteramkan batin konsumen khususnya konsumen muslim dalam mengkonsumsinya (lppom-muibanten.org).

Soul in A Box
Sertifikat Halal Soul in A Box (sumber: soulinabox.co.id)

Adapun Sertifikat ISO 2200 secara singkat adalah standar internasional yang mencakup jaringan keamanan pangan semua komponen mulai dari petani atau produsen di ring makanan hingga layanan katering, termasuk pengemasan. Perusahaan yang memiliki sertifikat ini akan terjamin dari segi kualitas, keandalan, dan legalitas produk seperti misalnya terhindar dari makanan beracun (sertifikasyon.net).

Adanya sertifikat di atas membuat kamu tidak perlu ragu lagi dengan kualitas produk dari Soul in A Box. Misi kamu untuk membiasakan makan makanan sehat akan segera terwujud.

Sekarang sudah tidak sabar kan untuk mencoba. Kamu bisa menghubungi kontak mereka di nomor telepon: 0857-7007-8990 atau 0858-1000-9770.

Saatnya Membiasakan Pola Makan Sehat

Dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, lezat dan bersih dari Soul in A Box, kamu dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Dan yang terpenting kesehatan tetap terjaga.

Jangan sampai seperti kata Bang Rhoma dalam lirik lagunya, “kalau sudah tiada, baru terasa”, kalau sudah sakit, baru menyesal. Ingat juga bahwa kesehatan adalah “harta yang paling berharga”. Oleh karena itu ayo jaga kesehatan dimulai dari makanan.

0Shares
Muhammad Noor Fadillah

Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Memiliki ketertarikan di bidang ekonomi dan manajemen. Telah menerbitkan 2 buku, 1 ebook, dan banyak tulisan lainnya yang tersebar di koran, media online, blog, dan platform lainnya.

11,231 Komentar