artificial intelligence

Ketika Artificial Intelligence Membantu UMKM Semakin Sat Set Sat Set

Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata “artificial intelligence”? Apakah kamu langsung teringat mataverse yang sempat booming belakangan ini, robot-robot pintar yang dapat bekerja layaknya manusia, atau bagi kamu pecinta film Marvel akan langsung teringat dengan Iron Man?

Ya, itu semua memang berkaitan dengan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Suatu program yang diterapkan pada sebuah mesin seperti komputer agar bisa berfikir seperti manusia. Namun apa jadinya kalau AI disandingkan dengan UMKM? Kamu tidak salah baca kok. UMKM yang dimaksud memang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Kamu mungkin heran dan kebingungan kan?. Hal itulah yang juga saya rasakan ketika secara tidak sengaja menemukan sebuah poster acara di media sosial dengan tema Peranan Artificial Intelligence dalam Membantu UMKM Bertumbuh.

Peranan Artificial Intelligence dalam Membantu UMKM Bertumbuh.

Seandainya AI diperuntukkan bagi perusahaan besar, saya masih maklum. Selama ini sudah banyak perusahaan kelas dunia yang menerapkan AI seperti Google, Meta, Microsoft, dan Apple. Namun jika digunakan oleh UMKM, saya masih menerka-nerka. Apa iya nantinya akan ada robot atau semacam mesin canggih yang menggantikan penjaganya di warung-warung. Pelanggan bisa berbicara dengannya untuk membeli berbagai keperluan. Robot tersebut juga bisa memberikan rekomendasi produk lainnya yang sesuai dengan pelanggan berbekal data yang dimilikinya. Bahkan robot tersebut mampu mengenali wajah pelanggan sehingga bisa menyapa dengan nama pelanggan. Luar biasa, bukan?

Daripada pikiran saya semakin liar seperti itu, saya memutuskan mengikuti acara bertajuk Panel Discussion tersebut. Acara diselenggarakan oleh Hijrah Coach bekerjasama dengan Prosa.Ai dan Sahabat UMKM melalui Zoom Meeting.

UMKM Bertumbuh, Negara Kokoh

Sejak dulu, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional menjadi yang terbesar dan membuka banyak lapangan pekerjaan. Hal itu disampaikan Bapak Faisal Hasan Basri yang merupakan Sekjen Sahabat UMKM, mengawali paparannya dalam Panel Discussion.

Meski memiliki kontribusi besar, Pak Faisal mengungkapkan bahwa kebanyakan UMKM masih berada di level mikro atau level paling bawah. Karena itulah Sahabat UMKM sejak 2017 terus berusaha membantu UMKM agar bisa naik kelas dan berdaya saing.

Terlebih di masa pandemi sekarang ini yang menyebabkan adanya pergeseran perilaku konsumen. Misalnya konsumen lebih memilih membeli melalui e-commerce karena banyaknya pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi. Dengan kondisi ini UMKM mau tidak mau juga harus berbenah diri.

Digital or Die,” begitu kata Pak Faisal yang menggambarkan pentingnya UMKM go digital. Saya sepakat dengan ini. Dunia digital memiliki begitu banyak potensi yang bisa dimanfaatkan UMKM untuk naik kelas dengan cepat. Terlebih dunia digital bisa diakses dengan mudah dan murah sehingga rasanya tidak ada alasan untuk tidak secepatnya go digital.

Orang Indonesia Takut Gagal?

Bapak Wisnu Dewabroto, Head of Entrepreneurship Program, Podomoro University menyebutkan bahwa selama ini pemerintah sudah banyak memberikan dukungan terhadap UMKM agar semakin bertumbuh. Bahkan kata beliau, pemerintah mentargetkan pada tahun 2024 jumlah wirausaha mencapai 3,95% atau sekitar 1,5 juta wirausaha.

Hal paling menarik menurut saya dari penyampaian Pak Wisnu adalah kenyataan bahwa ternyata Indonesia menjadi negara paling takut gagal (fear of failure) berdasarkan hasil riset. Indonesia menempati urutan 40 dari 43 negara. Artinya ada banyak pelaku usaha yang ketika gagal maka ia tidak berani mencoba lagi. Karena itu meskipun ekosistem pendukung UMKM sudah memadai, namun jumlah dan kualitas UMKM masih belum memuaskan.

Keberadaan artificial intelligence diharapkan menjadi senjata bagi para pelaku usaha untuk meminimalisir kegagalan. CEO Prosa.ai, Bapak Teguh Eko Budiarto menyampaikan bahwa AI dapat memberikan keuntungan ekonomi yang besar.

Sekarang ini ada banyak sekali AI yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM. Beliau mencontohkan untuk kebutuhan marketing di mana pelaku usaha bisa memanfaatkan tools yang mampu membuat teks iklan atau copywriting secara otomatis, membuat tulisan menjadi audio agar iklan menjadi lebih menarik, editing video, dan masih banyak lagi.

Hijrah Coach Memberikan Solusi Anti Mainstream

Sebelum mengikuti acara, saya sempat berasumsi bahwa ujung-ujungnya UMKM hanya disuruh memanfaatkan teknologi AI tanpa ada solusi praktis bagi pelaku UMKM. Saya membayangkan, jangankan pelaku UMKM seperti emak-emak, mahasiswa saja mungkin belum tentu bisa memanfaatkan AI dengan mudah.

Asumsi saya kemudian terpatahkan ketika Coach Daru Derwayanto yang berbicara. CEO dan Founder Hijrah Coach ini menyampaikan terlebih dahulu pentingnya pendampingan UMKM. Selain adanya jaringan komunitas, ekosistem usaha yang terus dibangun pemerintah, dan teknologi AI itu sendiri, maka yang jangan terlupakan adalah pendampingannya agar pelaku UMKM bisa maksimal memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia.

Daripada hanya “memaksa” UMKM menggunakan AI, Hijrah Coach justru memberikan solusi praktis yang jarang terpikirkan yaitu berupa coaching profesional yang digabungkan dengan AI dalam bentuk aplikasi yang dirancang khusus untuk pelaku usaha. Menurut saya ini sebuah terobosan cerdas dan inilah yang pelaku usaha sangat perlukan sekarang.

SIgning Ceremony antara Hijrah Coach dengan Prosa.ai

Aplikasi yang dimaksud bernama HADE. Aplikasi ini hasil kerjasama Hijrah Coach dan Prosa.ai, sebuah perusahaan start-up yang bergerak di bidang AI khususnya Pemrosesan Bahasa Alami (NLP) untuk bahasa Indonesia. Aplikasi ini memungkinkan pelaku UMKM di manapun untuk mendapatkan pendampingan atau coaching bersama coach professional dari Hijrah Coach. Ketidaktahuan atau kebingungan yang sering dialami pelaku UMKM kini bisa ditanyakan langsung melalui aplikasi HADE AI.

Bagi kamu yang ingin mengetahui atau mencoba bagaimana manfaat dan kecanggihan aplikasi ini, segera unduh sekarang juga di Playstore ya.

Profesionalisme Coach + Artificial Intelligence = Kemajuan UMKM
Profesionalisme Coach + Artificial Intelligence = Kemajuan UMKM

Ubah Mental Agar Tidak Takut Gagal

Masih ingatkan dengan hasil riset yang disampaikan Pak Wisnu sebelumnya bahwa Indonesia menjadi negara yang masyarakatnya paling takut gagal. Artinya UMKM tidak cukup hanya diberikan fasilitas pendukung saja misalnya modal, pelatihan, inkubator, dan sebagainya, tetapi juga sangat penting adanya pendampingan dalam mengubah mindset dan mental pelaku UMKM.

Oleh karena itu selain menyediakan aplikasi berbasis AI, Hijrah Coach sebagai Firma Coaching berbasis nilai-nilai Islam dengan akreditasi internasional juga menyediakan program certification, yaitu Certified Hijrah Mind Practitioner (CHMP).

Sertifikasi ini akan mencetak praktisi Neuroscience yang mampu melakukan interpretasi Hijrah Mind, yaitu profiling hubungan antara ilmu psikologi dan neurologi (hijrahcoach.co.id).

Neuroscience sendiri merupakan ilmu yang mempelajari dasar-dasar biologi (sistem listrik dan kimiawi) yang terjadi dalam sel-sel saraf (dalam otak) dari setiap pikiran dan perilaku. Perubahan sistem biologi yang ada dalam sel-sel saraf inilah yang mempengaruhi seseorang dalam berpikir dan berperilaku (leadership.id).

Sebagaimana yang kita ketahui, otak merupakan salah satu organ manusia yang maha penting. Otak memiliki fungsi yang kompleks yang menentukan kualitas hidup seseorang. Maka bayangkan ketika kamu mempelajari neuroscience dan menggunakannya dalam bisnis, bukan tidak mungkin bisnismu akan sat set sat set alias cepat mengalami pertumbuhan. Coach Daru sendiri mengatakan bahwa metode neuroscience mampu meningkatkan peluang bertumbuh bagi seseorang hingga berkali-kali lipat.

CHMP telah memperoleh akreditas internasional dari MyBrain UK dan CCE dari International Coach Federation (ICF). Jadi ini bukan program sertifikasi yang ecek-ecek ya.

Nah program certification ini sangat cocok bagi kamu pelaku UMKM yang ingin cepat meningkatkan usaha. Selain pertemuan tatap muka, program ini juga bisa diakses secara online. Jadi di manapun kamu berada akan tetap bisa mengikuti certification ini.

Adapun bagi kamu yang bukan pelaku usaha, tenang saja, karena program ini juga cocok untuk para orang tua, pemimpin di tempat kerja, hingga generasi Millennial dan Gen Z.  

Bagi kamu yang tertarik ikut atau ingin mengetahui info lebih lanjut, kamu bisa klik di sini atau kunjungi website resminya di hijrahcoach.co.id. Selamat mencoba.

0Shares
Muhammad Noor Fadillah

Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Memiliki ketertarikan di bidang ekonomi dan manajemen. Telah menerbitkan 2 buku, 1 ebook, dan banyak tulisan lainnya yang tersebar di koran, media online, blog, dan platform lainnya.

4,972 Komentar