Qurban Digital Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi

Qurban Digital Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi

Angka penularan Covid-19 di Indonesia kembali meningkat dan mulai mengkhawatirkan kita semua. Terutama setelah adanya virus varian baru yang membuat penularannya semakin cepat. Tak main-main, sebanyak 121 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa dan Bali bahkan kini secara serentak melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Tingginya angka penularan dan pelaksanaan PPKM Darurat ini berdampak pada banyak sektor. Salah satunya adalah pembatasan hingga peniadaan aktivitas ibadah selama masa PPKM Darurat yang berlangsung pada 3-20 Juli 2021 mendatang. Tidak menutup kemungkinan PPKM Darurat ini bisa diperpanjang apabila angka penularan Covid-19 masih tinggi. Padahal pada 20 Juli 2021 umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha 1442 H.

Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengeluarkan dua surat edaran sebagai tindak lanjut dari adanya PPKM Darurat. Surat edaran tersebut mengatur secara lebih rinci teknis pelaksanaan dari malam takbiran, solat Id, hingga penyembelihan hewan qurban di luar wilayah PPKM Darurat. Adapun pelaksanaan di wilayah PPKM Darurat, seluruh kegiatan tersebut ditiadakan atau dilaksanakan di rumah masing-masing. Pengecualian hanya untuk pelaksanaan qurban yang masih diperbolehkan namun diatur dengan petunjuk teknis sesuai edaran Kemenag (detik.com).

Adanya pembatasan semacam ini mau tidak mau memang harus dilakukan agar dapat menekan angka penyebaran Covid-19 yang semakin banyak. Terlebih beberapa kegiatan seperti takbiran keliling, solat Id, dan pelaksanaan qurban memang rentan menciptakan kerumunan yang berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19.

Idul Adha Momentum Membantu Sesama

Meski banyak terjadi pembatasan, aktivitas ibadah sejatinya harus tetap berjalan. Terutama pelaksanaan qurban yang merupakan momen khas saat Idul Adha sekaligus ibadah yang sangat dianjurkan. Bisa dibayangkan jika Idul Adha tanpa qurban pastinya akan terasa ada sesuatu yang kurang.

Selain itu, dari sisi sosial ekonomi, qurban menjadi sarana bagi masyarakat untuk saling membantu. Di tengah pembatasan kegiatan ekonomi serta banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan, maka momen qurban ini menjadi salah satu yang dapat meringankan kebutuhan hidup masyarakat. Mereka yang kelebihan harta, bisa membantu yang sedang kesusahan melalui hewan qurban.

Di sisi lain, perdagangan hewan qurban juga mampu memutar perekonomian masyarakat di masa pandemi. Berdasarkan data tahun 2020, dikutip dari mediaindonesia.com, telah terjadi peningkatan jumlah hewan qurban yang disalurkan. Begitupun perdagangan hewan qurban di Boyolali Jawa Tengah misalnya, di mana menjelang Idul Adha 1441 H telah terjadi peningkatan pasokan ternak sapi di Pasar Sunggingan Boyolali yang mencapai sekitar 200 ekor per hari (jateng.antaranews.com). Itu artinya para pedagang hewan qurban juga bisa merasakan manfaat dari qurban itu sendiri.

Mengenal Qurban Digital

Perlu kita akui bahwa pelaksanaan qurban masih rentan terjadi pelanggaran protokol kesehatan meski sudah adanya aturan dan petunjuk teknis. Kerentanan ini bisa terjadi pada saat penyembelihan, pemotongan, maupun pembagian daging hewan qurban. Bahkan di tempat saya sendiri, keberadaan hewan qurban di depan rumah pun sudah bisa mengundang kerumunan anak-anak. Penyebabnya bisa karena pemahaman masyarakat yang masih kurang baik, kondisi di lapangan yang sulit, hingga rendahnya atau keterbatasan pengawasan dari pihak berwajib.

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono dikutip dari bbc.com sudah memperingatkan adanya potensi penularan Covid-19 dalam pelaksanaan ibadah qurban. Ia menjelaskan penularan kemungkinan tidak terjadi dari hewan qurban ke orang, tetapi dari orang ke orang. Karena itulah ia menekankan bahwa pemotongan dan pembagian hewan kurban harus dilakukan dengan hati-hati.

Meski demikian, bukan berarti kondisi sekarang menurunkan semangat kita untuk berqurban. Hal itu karena kini melaksanakan ibadah qurban dengan aman bahkan tanpa harus keluar rumah bukan lagi sebatas khayalan. Ada alternatif lain untuk kita yang ingin berqurban dengan lebih aman dan mudah, yaitu melalui Qurban Digital. Apakah Anda sudah pernah mendengarnya?

Qurban digital memungkinkan siapapun untuk berqurban secara online melalui aplikasi ataupun website. Mulai dari pemilihan, pembelian, sampai pembayaran hewan qurban bisa dilakukan secara online. Nantinya hewan qurban akan dipotong oleh lembaga pengelola/penyalur dan akan dibagikan kepada mereka yang berhak menerima. Dengan qurban digital ini pequrban benar-benar bisa di rumah saja.

Lantas bagaimana pequrban bisa yakin bahwa ia telah berqurban? Tenang saja. Umumnya pihak yang berqurban akan mendapat laporan dari pengelola bahwa qurban sudah dilaksanakan. Laporan juga dilengkapi gambar maupun video yang juga dikirim secara online.

Secara fikih, qurban digital melalui lembaga yang amanah dan professional hukumnya diperbolehkan (republika.co.id). Oleh karena itu kita tidak perlu khawatir lagi untuk berqurban secara digital.

Kolaborasi Qurban untuk Negeri

Salah satu penyedia qurban digital yang amanah dan professional adalah Yayasan Yatim Mandiri melalui program Qurban Yatim Mandiri. Yayasan ini sudah berdiri sejak 1994 dan telah konsisten melaksanakan program qurban. Yatim Mandiri telah terdaftar di Depkumham dan juga telah resmi terdaftar sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional sehingga tidak perlu diragukan lagi. Tahun ini Yatim Mandiri kembali hadir dengan mengusung tema Kolaborasi Qurban untuk Negeri.

Qurban Digital Yatim Mandiri
sumber: qurban.yatimmandiri.org

Yatim Mandiri menyediakan pilihan hewan qurban berupa kambing, domba, dan sapi dengan beragam harga. Hewan qurban yang disembelih sudah dipastikan layak konsumsi dan memenuhi syariat Islam. Begitupun dalam proses penyembelihan di mana tim penyembelihan qurban di Yatim Mandiri merupakan orang-orang yang telah memahami tata cara penyembelihan hewan qurban sesuai syariat Islam dan dilakukan di rumah khusus pemotongan hewan.

Yatim Mandiri memberikan berbagai kemudahan untuk masyarakat bisa berqurban. Cukup mengakses situs https://qurban.yatimmandiri.org. Kemudian pilih hewan qurban, isi jumlah hewan yang ingin diqurbankan, isi biodata, dan lakukan pembayaran sesuai nominal yang tertera. Mudah sekali, bukan?

Qurban Digital
Qurban Digital di Yatim Mandiri

Metode pembayaran tersedia beragam. Bisa melalui transfer langsung ke rekening Yatim Mandiri kemudian melakukan konfirmasi melalui WA, melalui e-commerce yang bermitra dengan Yatim Mandiri, booth Yatim Mandiri di berbagai ritel supermarket maupun agen Yatim Mandiri.

Hingga sekarang, Yatim Mandiri memiliki luas jangkaun lebih dari 12 provinsi. Dengan demikian penyebaran daging qurban bisa merata di berbagai daerah hingga ke pelosok.

sumber: qurban.yatimmandiri.org

Tidak hanya itu, metode distribusi yang digunakan Yatim Mandiri juga unik. Ada dua cara yang digunakan, yaitu untuk hewan qurban kambing akan didistribusikan berupa non-olahan dan hewan sapi dalam bentuk produk kalengan (kornet, kare, sosis, dan rendang).

Distribusi produk kalengan ini sangat bermanfaat karena lebih tahan lama. Dibandingkan daging mentah yang hanya bisa tahan beberapa hari saja, maka daging dalam bentuk kalengan bisa tahan hingga 2 tahun. Nantinya para ibu yang menerima daging qurban namun tidak memiliki kulkas untuk menyimpannya tidak perlu khawatir lagi. Sangat membantu, bukan?

Saatnya Berqurban

Qurban digital merupakan Qurban Terbaik yang sangat tepat dilakukan di masa pandemi karena terbukti lebih aman. Dengan begitu kesehatan dapat terjaga namun tetap bisa berbagi dengan sesama. Qurban Digital juga mampu mewujudkan ikhtiar kita untuk menjaga kesehatan namun tetap bisa menggerakkan perekonomian sehingga berjalan beriringan sebagaimana yang selama ini diharapkan semua pihak.

Di tahun-tahun sulit ini sudah seharusnya semua pihak saling bersinergi dan berkolaborasi. Melalui semangat berqurban inilah menjadi momen untuk kita saling bergandengan tangan menghadapi setiap tantangan. Saatnya Indonesia bangkit. Bismillah Qurban.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Qurban Terbaik yang diselenggarakan oleh Yatim Mandiri”.

0Shares
Muhammad Noor Fadillah

Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Memiliki ketertarikan di bidang ekonomi dan manajemen. Telah menerbitkan 2 buku, 1 ebook, dan banyak tulisan lainnya yang tersebar di koran, media online, blog, dan platform lainnya.

4,085 Komentar