Masa Depan E-Commerce Dalam Mengintegrasikan Perdagangan Antar Dunia

PENDAHULUAN

Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (database), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini (Siregar, 2010).

E-Commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web. Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,1 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan desember 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan masyarakat kelas menengah telah mendorong peningkatan konektivitas internet serta penggunaan smartphone. Hal ini turut mendorong perilaku berkonsumsi via internet.  Mengacu pada data yang dirilis oleh statistika, nilai penjualan ritel e-commerce di Indonesia saja pada tahun 2016 mencapai 5.65 milyar USD, atau meningkat sebesar 23%.

Menurut PFS, sebuah lembaga konsultan ecommerce global, Indonesia diperkirakan menjadi salah satu pasar e-Commerce dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik di tahun-tahun mendatang. Di tahun 2018, pasar diperkirakan akan meningkat lebih dari 239%, dengan total penjualan sekitar $ 11 miliar.

PFS memperkirakan pasar Indonesia yang tersebar di ribuan pulau yang jumlahnya jumlahnya mencapai 17.500 pulau, akan terfragmentasi dan menjadi hambatan dalam perluasan e-commerce di Indonesia.

ISI

Pemasaran di internet sama dengan direct marketing, di mana konsumen berhubungan langsung dengan penjual, walaupun penjualnya berada di luar negeri. “Pengguna internet di seluruh dunia berkisar 200 juta, 67 juta diantaranya berada di Amerika Serikat, internet di Indonesia berlipat dua kali setiap 100 hari” (Rhenald, 2000). Penggunaan internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar. Sejak ditemukannya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses kegiatan bisnis/usaha.

Pasar e-commerce India misalnya bernilai sekitar $ 3,8 miliar 2009, naik menjadi $ 12,6 miliar pada 2013. Pada 2013, e-retail segmen bernilai US $ 2,3 miliar. Sekitar 70% dari ecommerce India pasar terkait dengan perjalanan. Menurut Google, India ada 35 juta pembeli online di India pada tahun 2014. Triwulan 1 dan diperkirakan akan menembus 100 juta mark demi akhir tahun 2016. Compound Annual Growth Rate (CAGR) visà-vis tingkat pertumbuhan global 8-10%. Elektronika dan Pakaian adalah kategori terbesar dalam hal penjualan.

Tidak hanya India yang menikmati “lezatnya” pasar e-commerce. Pada 2010, Inggris memiliki pasar e-commerce terbesar di dunia ketika diukur dengan jumlah yang dibelanjakan per kapita. Sementara itu Republik Ceko adalah negara Eropa di mana e-commerce memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan total perusahaan. Hampir seperempat (24%) dari total omset negara dihasilkan melalui saluran online.

Melihat kenyataan tersebut, maka penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan. Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut kita dapat memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa e-commerce.

Selama ini, sistem penjualan dari pelanggan yang digunakan oleh perusahaan hanya bersifat secara tertulis dan manual, yang tidak jarang cenderung menyesatkan. Dengan adanya layanan jasa berupa e-commerce yang dapat secara cepat dapat dinikmati oleh pelanggan maupun perusahaan sendiri maka segala layanan yang diinginkan oleh para pelanggan dapat segera ditindak lanjuti dengan secepat mungkin, sehingga perusahaan tersebut akan mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan tercepat bagi para pelanggan.

E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :

a. Presentasi elektronis (pembuatan website) untuk produk dan layanan.

b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.

c. Otomatisasi akun pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor Kartu Kredit).

d. Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi.

Manfaat dan Tantangan Penggunaan e-commerce dalam Dunia Bisnis

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif

2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.

3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.

4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.

5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.

6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.

7. Mempermudah kegiatan perdagangan.

Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat antara lain:

  • Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill da Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya e-commerce memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.
  • Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan teknologi lama.
  • Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-commerce memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interaksi yang lebih personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan e-commerce dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh, 1998.
  • Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.

Manfaat E-commerce bagi Organisasi, Konsumen, dan Masyarakat luas

Bagi Organisasi:

  1. Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok
  2. Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas
  3. Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.
  4. Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai nilai bertipe “pull” yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-in-time.
  5. Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
  6. Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis
  7. Menekan biaya telekomunikasi.

Bagi Konsumen:

  1. Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (7 hari 24 jam).
  2. Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan
  3. Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah, karena konsumen bisa berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
  4. Produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk secara cepat dan real-time.
  5. Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam electronik communities dan saling bertukar gagasan dan pengalaman.
  6. Memungkinkan pelanggan berpartisipasi dalam lelang virtual.

Bagi Masyarakat Luas:

  1. Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah
  2. Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah

Dampak Positif & Negatif e-commerce Bagi Dunia Bisnis

Dampak Positif:

  1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
  2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
  3. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
  4. Melebarkan jangkauan (global reach).
  5. Meningkatkan customer loyality.
  6. Meningkatkan supplier management.
  7. Memperpendek waktu produksi.
  8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak Negatif:

  1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau diatelah mengganti semua data finansial yang ada.
  2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
  3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
  4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang peretas program (hacker) yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan lalu memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
  5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
  6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem

Kelemahan dan Kendala e-commerce

Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet para pembeli / pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul. Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari situs belanja (shopping), menunggu unduh (download) gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.

KESIMPULAN

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan internet yang terus berlangsung hingga hari ini membawa banyak perubahan mendasar dalam berbagai asfek. Hal ini juga didukung oleh jumlah pengguna internet yang semakin meningkat. Penggunaan internet ini menjadi ladang yang potensial bagi dunia marketing dalam hal memasarkan produk. Dari sini kemudian muncullah e-commerce yang memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat saling terhubung dan melakukan transaksi perdagangan.

E-commerce diperkiran akan terus berkembang seiring dengan tingkat melek teknologi, penggunaan dan akses internet yang juga mengalami kemajuan seperti yang disebutkan beberapa sumber data. Selain itu, e-commerce juga memiliki banyak keunggulan dibandingkan sistem pemasaran konvensional baik dari segi kecepatan, biaya dan keterjangkauan yang membuat e-commerce semakin dilirik oleh perusahaan.

Terakhir, perdagangan melalui e-commerce akan semakin mewujudkan dunia yang tanpa batas sehingga antar negara terasa semakin dekat. Setiap orang dimana pun berada selama ia masih berada dalam jangkauan internet, maka dapat melakukan transaksi dengan siapapun. Masa depan e-commerce diyakini terus tumbuh dan bukan tidak mungkin akan menjadi haluan baru dalam proses pemasaran modern abad ini.

DAFTAR PUSTAKA

ValidNews.co. Perkembangan E-Commerce di Indonesia. Diakses dari:

http://www.validnews.co/Perkembangan-E-commerce-di-Indonesia–1–YXAiJ (9 April 2018)

Imersmuda.com. Perkembangan E-Commerce di Dunia Saat ini. Diakses dari:

http://imersmuda.com/perkembangan-e-commerce-di-dunia-saat-ini/ (9 April 2018)

Irmawati, Dewi. 2011. Pemanfaatan E-Commerce dalam Dunia Bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi

Bisnis. Edisi Ke-VI, November 2011 (pdf). Diunduh dari

https://orasibisnis.files.wordpress.com/2012/05/dewi-imarwati_pemanfaatan-e-commerce-dalam-dunia-bisnis.pdf

Shahriari et al. 2015. E-Commerce and it Impacts on Global Trend and Market. International

Journal of Research Granthaalayah.  Vol. 3(Iss.4). ISSN- 2350-0530(O) ISSN- 2394-3629(P). Diunduh dari http://granthaalayah.com/Articles/Vol3Iss4/03_IJRG15_A04_63.pdf

Sarode, Rajendra Madhukar. 2015. Future of E-Commerce in India Challenge & Opportunities.

International Journal of Applied Research 2015; 1(12): 646-650 (pdf). Diunduh dari http://www.allresearchjournal.com/archives/2015/vol1issue12/PartJ/1-12-83.pdf

0Shares
Muhammad Noor Fadillah

Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Memiliki ketertarikan di bidang ekonomi dan manajemen. Telah menerbitkan 2 buku, 1 ebook, dan banyak tulisan lainnya yang tersebar di koran, media online, blog, dan platform lainnya.

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *